Revisi berkali-kali terbayar dengan ACC satu kali
Bahkan di ayat suci pun dikatakan bahwa bersama kesulitan ada kemudahan, perhatikan bahwa ayat tersebut pun ditegaskan sampai 2 kali.
Sebagai contoh, perhatikan smartphone yang kalian pakai, pasti tidak semua aplikasi digunakan secara merata, mungkin kamu lebih sering buka tik tok atau Twitter dibanding aplikasi lainnya seperti google, Facebook, dll.
Perhatikan outfit di lemari kalian, pastinya ada baju yang lebih sering dipakai dibandingkan baju dan celana lain. padahal baju dan celana tersebut mungkin ga kalah keren.
Kalau kita jeli, ternyata konsep ini menyeluruh diberbagai bidang.
Seorang penyanyi atau band yang mengeluarkan album pasti ada lagu yang menjadi hits diantara lagu lainnya yang tidak hits.
Seorang konten kreator pasti ada salah satu videonya yang menembus viewers terbanyak diantara video lainnya yang tidak viral.
Perusahaan mobil pun tidak semua unitnya laku keras di pasaran, avanza dan xpander menjadi primadona dalam negeri mudah dijumpai dijalanan, sementara unit mobil lain (dari perusahaan yang sama) mungkin sama keren dan sama harga tidak begitu laku dipasaran Indonesia.
Bioskop pun berlaku hal serupa, ada film yang begitu laris manis bak kacang goreng hingga antriannya membludak sementara film lainnya bahkan ga nyampe 10 tiket terjual.
Persamaan dari semua contoh diatas adalah bahwa meskipun tidak semua yang dikerjakan berbuah manis tapi cukup satu atau dua saja dari sekian banyak item dan pekerjaan yang kontras hasilnya, maka sudah bisa dikatakan berhasil dalam pencapaian dan tujuan.
Demikian halnya dalam hubungan, penolakan demi penolakan pun pada akhirnya akan memperoleh penerimaan yang begitu besar dampaknya hingga penolakan sebelumnya tak lagi penting dan dipikirkan lagi.
Kesimpulannya, ternyata kita tak perlu berproses sambil berharap semuanya akan berhasil.. cukup lakukan saja dan biarkan hukum bekerja.
Karena hukum ini tidak berbicara tentang apa yang berkualitas atau apa yang tidak berkualitas, namun lebih kepada aspek kuantiti yang terus menerus diperbanyak.
Setiap postingan di Instagram @kitawisuda pun tidak semua berujung viral dan disukai followers, mungkin ga nyampe 20% dari total post yang ada sejak 2016. Anehnya, feed yang saya cukup percaya diri malah sering gagal viral dibanding feed yang saya pikir akan biasa saja tapi ternyata berdampak luar biasa.
Banyak contoh-contoh lainnya terkait hal ini namun tulisan akan sangat panjang. tapi beberapa contoh diatas kiranya sudah bisa dipahami garis besarnya.
Ini adalah sebuah hukum yang nyata adanya, bukan opini dan teori semata.
Lalu bagaimana konteksnya didunia kampus? pasti beberapa dari kalian sudah bisa menerka.
Yaph... tentu saja ternyata hal sama pun berlaku di kalangan kampus bagi mahasiswa/i yang sedang berjuang skripsi.
Jadi jika memang belum dapet acc skripsimu ya santai saja karena sekarang sudah paham mindsetnya, dan sadar tentang hukum yang memang nyata adanya.
Bukan karena skripsimu kurang, banyak salah, atau jelek, hanya saja proses hukum sedang berjalan. Cukup bersabar dan saksikan.. jika mengacu pada ayat, itu sekedar kesulitan-kesulitan yang akan dilalui seiring hadirnya kemudahan-kemudahan.
Karena faktanya, jika skripsimu sudah sempurna pun ga bakal dapet acc secepat itu jika fase-fase tersebut belum dilalui. Ibarat lagu untuk mencapai status hits pun harus melalui beberapa lagu yang kurang menjual terlebih dahulu. Lucunya, lagu yang paling bagus secara teknis bisa jadi malah lagu yang paling tidak diminati. terkadang memang selucu itu.
Teruskan dan lihat hasilnya bahwa pada konsul kesekian kalian akan mendapat acc nya (film terlarisnya) dan wisuda pun kian dekat kedepan.
Salam hangat 😇🎓
Posting Komentar untuk "Revisi berkali-kali terbayar dengan ACC satu kali"