Branding dulu, Branding lagi, Branding terus
Dalam konteks bisnis, pengenalan suatu merek dan nama harus menjadi prioritas agar bisnis bisa berjalan. Tak kenal maka tak sayang, lah gimana mau beli kalau tahu bisnisnya aja ngga?.
Kita belum dulu masuk keranah aktivitas periklanan yang hard selling, ataupun praktek online marketing yang lebih halus (convert selling) untuk promosi dan memperkenalkan diri.
Saya sendiri sudah mempelajari dunia marketing semenjak 5 tahun terakhir ini. Dan sepertinya memang sudah menjadi passion yang pasti dilakukan setiap hari.
Berangkat dari pembelajaran tersebut, ternyata hal terpenting (namun kadang dilupakan) adalah pemberian sebuah nama. Sebisa mungkin nama harus mudah diingat dan gampang diucapkan, bahkan lebih baik jika terdapat sebuah intonasi ketika menyebutnya.
Bayangkan kita sudah habis-habisan membranding diri, namun hasilnya tidak sesuai ekspektasi, padahal sudah menghabiskan banyak waktu dan materi.
Ternyata akar masalahnya adalah pemberian nama yang kurang tepat. Bukan semata praktek promosi yang kurang gencar dan massif.
Oleh karena itu, sebelum melangkah kesana, maka pastikan dulu bahwa nama merek kita memang sudah sedemikian rupa dan layak jual untuk publikasi. Tidak mudah? Memang.
Namun lebih tidak mudah mengalami kerugian materi yang besar karena salah step diawal, kecuali kalau kamu anak sultan.
Proses belajar tanpa henti adalah tools, bukan kepastian |
"Mengapa kamu tidak mengambil (baca mencontek) saja sistem dan cara penjualan kami lalu membuka usaha fast food sendiri seperti halnya yang lain". Tanya dua bersaudara pendiri asli McDonald kepada Ray Mackroc yang telah menusuknya dari belakang.
"Karena nama McDonald begitu bagus dan ringan sebagai nama. Mudah didengar, diingat, dan seolah memiliki daya magis yang membuat orang selalu datang lagi. Bahkan kalian sendiri tidak menyadarinya". Jawab Ray.
Yaph.. dan kita tahu seperti apa McDonald hari ini. Jika namanya bukan McDonald, apakah bisnisnya akan sebesar saat ini?
Lalu bagaimana menurut Anda dengan nama Kita Wisuda?.. Sudah asik didengar bukan?.. hehee..
So, you got the point!
Mulai sekarang ganti cara berpikirmu dari jualan dulu, jualan lagi, jualan terus menjadi branding dulu, branding lagi, branding terus. NICE..
Posting Komentar untuk "Branding dulu, Branding lagi, Branding terus"