Pengalaman Seru Kita Wisuda
Pernah suatu ketika saya memaksakan diri untuk membawa puluhan setelan toga wisuda sebanyak 60 pcs dengan mengendarai sepeda motor berjarak sangat jauh (nyaris 70 km jauhnya). Dengan susah payah, satu tangan memegang gas motor, sementara tangan satunya ke belakang memegang tas topi ukuran sangat besar agar tidak terjatuh ketika berkendara, tentu saja saya mengendarai motor dengan pelan tanpa bisa cepat.
Saya mengendarai motor sambil berusaha menjaga keseimbangan beban yang dibawa. Saat itu membawa pesanan sewa toga dan medali menuju SMP PGRI 2 Banyumas pada tahun 2016 (kalo tidak salah).
Sesekali harus berhenti (atau berkali-kali sih tepatnya) untuk menyeimbangkan lagi beban bawaan toga saya di motor, ataupun berhenti sejenak ketika ada mobil besar seperti truk dan bus menyalip dari arah berlawanan, karena setelah menyalip angin dari mobil tersebut kencang menyambar motor saya dan membuat goyah keseimbangan bawaan toga saya. Percayalah itu tidak mudah !.
Sesampainya disana, guru-guru yang menemui saya seolah tidak percaya bahwa ternyata pesanannya dibawa dengan cara seperti itu, mereka kaget bukan kepalang karena melihat saya membawanya hanya seorang diri. Terutama mengingat medan jalan yang berliku-liku dan naik-turun cukup curam. Jangankan mereka, saya sendiri sebenarnya tidak percaya telah melakukannya. Sepanjang jalan berdoa dan was-was takut oleng jatuh melulu. Perjalanan yang normalnya bisa ditempuh dalam 1,5 jam harus mundur sampai 3 jam. Hahahaa.
Momen tersebut adalah pertama dan terakhir saya nekad membawa dengan penuh risiko seperti itu. Karena waktu itu tidak memegang dana berlebih untuk ongkos kirim. Saya cukup beruntung bahwa ternyata bisa sampai di tujuan, kalau disuruh ngulang belum tentu saya bisa berhasil lagi. Oleh karena itu, untuk pengembalian sewa toganya saya menyewa jasa pick up setempat dari SMP tersebut.
Selama pengalaman mengantar pesanan konsumen, khusus momen ini saya kira merupakan proses pengantaran yang paling berkesan. Suka senyum-senyum sendiri kalau diingat. Betapa konyol dan begonya saya bisa nekad seperti itu, mungkin karena tekanan psikologis akibat waktu yang udah mepet. Demi menjaga kepercayaan jadi ga bisa berpikir jernih lagi. Pokoknya gimana caranya supaya hari itu harus sampai di tangan guru. Toh pada akhirnya bisa nyampe juga.. hehee.. syukurlah.
Posting Komentar untuk "Pengalaman Seru Kita Wisuda"