Journey of Kita Wisuda 3
Begitu
ramainya jasa sewa toga wisuda Kita Wisuda semenjak akhir 2014, telah menjadikannya
sebagai toga wisuda terbaik di Indonesia (ga juga sih), tapi mungkin saat itu
hanya jasa sewa toga wisuda terkeren
di Unsoed Purwokerto, boleh jadi Persewaan toga Kita Wisuda merupakan jasa konveksi
toga wisuda terbanyak dibandingkan penyedia lain. Kita Wisuda mampu menyumbang baju
toga wisuda sarjana sampai 30% dari total wisudawan dan wisudawati Unsoed
setiap periodenya. Artinya, dari rata-rata 1000 wisudawan/wisudawati, 300
diantaranya menggunakan jasa konveksi toga wisuda kami, atau terkadang mereka
hanya sewa saja tanpa harus membeli dari Kita Wisuda.
Begitu
ramainya jasa jahit toga wisuda kiwi, sampai-sampai para tetangga di RT dan RW
lingkungan tempat saya ngekos (dulu masih ngekos kamer kecil btw, hingga harus
tidur bareng tumpukan-tumpukan toga yang bikin sempit banget) selalu
membicarakan Kita Wisuda kalau bertemu, entah itu ketika saya sedang membeli
sesuatu di warung, makan di warung makan setempat, ngelaundry, di masjid, dsb..
“wih mas Agam cair neh, toganya laris ya mas?”,,, hehe... “Wah banyak yang
nyari ya mas, tadi ada yang pada nyasar lho. ya saya tunjukin tempatnya. itu di
kosan mas Agam yang sewain toga.”. “Mas Agam lagi banyak duit neh kayaknya, banyak
banget yang sewa apa ya mas?. Dan bla bla bla.
Perlu
diketahui bahwa saat itu (2015) Kita Wisuda hanya menyediakan jasa sewa toga, penjahit
toga wisuda pun belum sebanyak sekarang, dan belum menjual produk wisuda lainnya.
Entahlah dengan berbagai ungkapan warga tadi, tapi mungkin mereka hanya sedang memuji.
Saya cengar-cengir saja menanggapi hal itu, kadang cuman singkat saya jawab.
Alhamdulillah. Biar kesannya alim. Hehehee.
Kenyataannya,
saya baru menyadari bahwa memang sulitnya lokasi kosan saya bagi para pelanggan
sewa toga wisuda Kiwi. Tapi toh nyatanya mereka tetap mencari-cari, meski
sempat nyasar kesana-kemari, bertanya dari warga ke warga, dan saat itu Kita
Wisuda belum tersedia alamatnya di google map. Tak jarang tetangga pun ada yang
mempertanyakan “emang ada ya tempat konveksi baju toga wisuda di sekitar sini?”
para tetangga di lingkungan kosan mulai heboh membicarakan Kita Wisuda, pada
akhirnya pun jadi tahu dan secara tidak langsung ikut mempromosikan Kita Wisuda
dengan menunjukkan lokasinya ketika ditanya para mahasiswa Unsoed. Bahkan
beberapa diantara mereka ada yang langsung berasumsi bahwa Kita Wisuda adalah toga
wisuda terbagus secara spontan. wkwkwkk.. cukup unik dan menggelitik.
Inginnya
sih tentu saja bertempat di pinggir jalan strategis yang mudah terlihat dan
dijangkau, namun tentu terkendala masalah modal. Tidaklah mengapa, butuh
kesabaran dan konsistensi. Saya kira ini pun sebagai titik permulaan saja,
karena memang semuanya butuh proses. Konsekuensi dari lokasi Kita Wisuda yang
sulit dijangkau untuk ukuran bisnis, maka otomatis harga toga wisuda sarjana,
harga topi toga, dan harga baju toga wisuda harus dibawah rata-rata. Selain
itu, saya harus promosi dengan lebih gencar dan ekstra. Jika tidak demikian,
bagaimana lagi orang harus mengenal Kita Wisuda?. Saat itu belum terlalu intens
dan paham tentang internet (sekarang juga ga terlalu paham sih), sehingga cara
berpromosi yang dilakukan masih cara konvensional.
Berangkat
dari kesadaran akan pentingnya berpromosi, Saya mulai menjalani segala proses
promosi jual toga wisuda satuan maupun jasa pembuatan toga wisuda, salah
satunya promosi melalui poster atau pamflet. Secara teknis, saat itu saya mulai
menempel dari jam 12 malam hingga menjelang waktu subuh, mencari-cari tempat
yang strategis untuk dipasang pamflet promosi Kita Wisuda, biasanya di
mading-mading fakultas tertentu yang lokasinya ramai dilalui mahasiswa. Saya
mendesain, mengetik, mengeprint, mencetak, mencantumkan daftar harga baju toga, dan menempel pamflet
satu-persatu dengan lem merek glukol (tentu Anda tahu merek lem tersebut. Hehe)
sampai berjam-jam. Kadang suka kedinginan karena cuaca dan tangan pun berlengket-lengket
karena lem. Lucunya, merasakan banyaknya lumuran lem di tangan justru berubah
menjadi hal yang seru.
Saat
itu tidak memikirkan rasa takut suasana sepi ataupun gelap (lagian udah gede
inih). Justru dengan sepinya suasana saya merasa lebih leluasa untuk memasang
pamflet tanpa rasa canggung dan malu. saya melakukan semua itu seorang diri. Tanpa
bantuan siapapun, dan menikmatinya tentu saja.
Entah
kenapa saya suka senyum-senyum sendiri ketika menemukan lokasi yang cocok untuk
memasang pamflet promosi Kita Wisuda (Ahaaa.. cocok neh buat ditempel). Termasuk
juga ketika mengetik tulisan ini. hehehee. Membayangkan bahwa akan ada
banyaknya calon pelanggan yang melihat dan tertarik dengan pamflet tersebut
memberikan motivasi tersendiri bagi saya untuk melakukannya.
Pernah
beberapa saat setelah saya berani memasang pamflet pada siang hari, lalu saya
tinggal pergi. Sesekali berhenti sejenak agak jauh dari lokasi tempat saya
memasang pamflet barusan, dan melihat pamflet tersebut ternyata langsung
dihampiri oleh beberapa mahasiswa, mereka terlihat antusias sembari
menunjuk-nunjuk pamflet yang saya pasang. Asli, rasanya menyenangkan sekali
melihat mereka menunjuk-nunjuk pamflet dan seolah sedang mendiskusikan pamflet.
Entah
mereka nantinya jadi sewa toga atau tidak di Kita Wisuda, anehnya saya tidak
terlalu peduli lagi akan hal itu. Seakan melihat para mahasiswa membaca pamflet yang saya
tempel saja sudah sangat puas. Hahahaa.
Saya melakukan itu rutin pada awal-awal
merintis Kita Wisuda di setiap momen wisuda Unsoed tiba.
Posting Komentar untuk "Journey of Kita Wisuda 3"