Sang Guru
“Saya ingin anak-anak mengenakan seragam toga wisuda sebagai lulusan angkatan pertama mas”. Ujar Pak Ruslim Wijaya kepada saya dengan penuh khidmat.
Ia merupakan tokoh masyarakat Banjarnegara yang berjuang meningkatkan kualitas pendidikan. Ia menempuh langkah konkret niatannya tersebut dengan mendirikan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Petir Banjarnegara, dan melahirkan lulusan pertamanya pada tahun 2017 lalu.
Pa Ruslim banyak bercerita mengenai hambatan-hambatan yang Ia temui selama proses mendirikan MI ini. Perizinan dari Pemerintah setempat, kalah pamor dengan sekolah flamboyan lain, hingga sulitnya mendapatkan murid di awal-awal berdirinya MI.
Akan tetapi, Beliau tidak menyerah, sedikitnya jumlah siswa yang ada tidak menurunkan semangat Beliau untuk mewujudkan mimpinya mendirikan sekolah, karena Ia merasa menjadi pribadi yang lebih bermanfaat dengan pengabdiannya tersebut.
Oleh karena itu, Beliau sungguh-sungguh ingin mengadakan acara wisuda angkatan pertamanya ini dengan meriah dan khidmat. Menurutnya, siswa setara SD belum banyak yang menggunakan jubah toga saat kelulusan, padahal dengan seragam tersebut bisa menimbulkan kebanggaan lebih bagi siswa/i.
Hal inilah yang membuat Beliau rela datang jauh-jauh dari Banjarnegara ke Purwokerto untuk berkunjung ke store Kita Wisuda. Berbekal alamat Kita Wisuda yang diperoleh dari google map, Beliau menempuh perjalanannya seorang diri dengan mengendarai sepeda motor.
Tercatat jumlah wisuda siswa/i yang diwisuda sebagai angkatan pertama dari MI Petir Banjarnegara berjumlah 30 siswa. Sebuah permulaan yang bagus.
Beliau berharap dengan ini akan lebih banyak lagi siswa yang berkenan menuntut ilmu di sekolahnya, hingga tiba masanya beliau pensiun, sekolahnya sudah mencapai skala internasional. What a dreamer!
Ia merupakan tokoh masyarakat Banjarnegara yang berjuang meningkatkan kualitas pendidikan. Ia menempuh langkah konkret niatannya tersebut dengan mendirikan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Petir Banjarnegara, dan melahirkan lulusan pertamanya pada tahun 2017 lalu.
Pa Ruslim banyak bercerita mengenai hambatan-hambatan yang Ia temui selama proses mendirikan MI ini. Perizinan dari Pemerintah setempat, kalah pamor dengan sekolah flamboyan lain, hingga sulitnya mendapatkan murid di awal-awal berdirinya MI.
Akan tetapi, Beliau tidak menyerah, sedikitnya jumlah siswa yang ada tidak menurunkan semangat Beliau untuk mewujudkan mimpinya mendirikan sekolah, karena Ia merasa menjadi pribadi yang lebih bermanfaat dengan pengabdiannya tersebut.
Oleh karena itu, Beliau sungguh-sungguh ingin mengadakan acara wisuda angkatan pertamanya ini dengan meriah dan khidmat. Menurutnya, siswa setara SD belum banyak yang menggunakan jubah toga saat kelulusan, padahal dengan seragam tersebut bisa menimbulkan kebanggaan lebih bagi siswa/i.
Hal inilah yang membuat Beliau rela datang jauh-jauh dari Banjarnegara ke Purwokerto untuk berkunjung ke store Kita Wisuda. Berbekal alamat Kita Wisuda yang diperoleh dari google map, Beliau menempuh perjalanannya seorang diri dengan mengendarai sepeda motor.
Tercatat jumlah wisuda siswa/i yang diwisuda sebagai angkatan pertama dari MI Petir Banjarnegara berjumlah 30 siswa. Sebuah permulaan yang bagus.
Beliau berharap dengan ini akan lebih banyak lagi siswa yang berkenan menuntut ilmu di sekolahnya, hingga tiba masanya beliau pensiun, sekolahnya sudah mencapai skala internasional. What a dreamer!
Kita doakan bersama semoga terwujud angan-angannya.
Pusat sewa toga wisuda |
Posting Komentar untuk "Sang Guru"